Burung Elang Bondol (Haliastur Indus), populasi habitatnya selain di Sulawesi,
juga tersebar di seluruh Indonesia, kecuali di Jawa dan Bali jarang
ditemui. Populasi habitatnya sekitar pantai dan kepulauan di daerah
tropis. Juga masih dapat ditemukan di lahan basah dan hutan dataran
rendah sampai ketinggian 2000 m di pedalaman yang jauh dari pantai.
Ciri-cirinya
berukuran sedang (45 cm), berwarna putih dan coklat pirang. Burung
dewasa: kepala, leher, dan dada putih; sayap, punggung, ekor, dan perut
coklat terang, kontras dengan bulu utama yang hitam. Burung Remaja,
tubuh kecoklatan dengan coretan pada dada. Warna berubah menjadi putih
keabu-abuan pada tahun kedua, dan mencapai bulu dewasa sepenuhnya pada
tahun ketiga.
Makanan
utamanya bervariasi, diantaranya memakan kepiting, udang, dan ikan,
memangsa burung, anak ayam, serangga, dan mamalia kecil.
Berkembang
biak dengan cara bertelur 2-4 butir, dan dierami selama 28-35 hari
dengan membuat sarang dari susunan patahan batang, ranting, rumput, daun
dan sampah, di atas bangunan atau cabang pohon yang tersembunyi dengan
ketinggian 6-50 meter dari permukaan tanah. Bila bersarang di hutan
mangrove, ketinggian sarang hanya sekitar 2-8 meter.
Anak
burung Elang Bondol mulai belajar terbang dan meninggalkan sarang
sekitar umur 40-56 hari dan menjadi dewasa hidup mandiri dua bulan
kemudian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar